Animetakus.com Studio Gainax resmi dibubarkan setelah hampir 42 tahun berkiprah di industri anime Jepang. Studio yang dikenal lewat Neon Genesis Evangelion, FLCL, dan Gurren Lagann itu menutup operasionalnya setelah proses kebangkrutan dinyatakan selesai.
Pendiri Studio Khara sekaligus kreator Evangelion dan salah satu pendiri Gainax, Hideaki Anno, mengumumkan pembubaran tersebut pada 10 Desember melalui situs resmi Khara. Dalam pernyataannya, Anno menjelaskan bahwa seluruh proses hukum kebangkrutan telah rampung dan sisa hak atas berbagai karya telah dikembalikan kepada para kreator serta pemegang hak yang sah. Dengan demikian, Studio Gainax sebagai entitas perusahaan resmi dibubarkan. Proses kebangkrutan ini sebelumnya diumumkan pada Juni 2024.
Studio Gainax berawal dari sekelompok mahasiswa Universitas Seni Osaka yang membuat film animasi pendek untuk Konvensi Nasional SF Jepang tahunan, yang dikenal sebagai DAICON. Setelah menarik perhatian lewat film pendek Daicon IV pada 1983, kelompok tersebut resmi mendirikan Studio Gainax pada 1984. Karya besar pertama mereka adalah Royal Space Force: The Wings of Honneamise, yang dirilis pada 1987 dan disutradarai serta ditulis oleh Hiroyuki Yamaga.
Setelah itu, Gainax memproduksi sejumlah karya penting. Gunbuster, debut penyutradaraan Hideaki Anno, dirilis pada 1988. Pada 1990, Gainax menghadirkan Nadia: The Secret of Blue Water sebagai serial anime televisi panjang pertamanya, yang juga disutradarai oleh Anno. Kesuksesan komersial pertama studio datang lewat Neon Genesis Evangelion pada pertengahan 1990-an, sekaligus menjadi awal munculnya persoalan internal.
Dalam artikel Diamond Online yang terbit pada 2019, Anno mengungkap bahwa pada 1999 ia mengetahui studio menghindari pajak melalui percakapan telepon dengan TV Tokyo. Ia bahkan harus menyampaikan permintaan maaf dalam percakapan yang sama. Anno menyebut dirinya tidak lagi dihargai di dalam studio. Meski masih tercatat sebagai pemegang saham, ia memindahkan proyek Evangelion ke Studio Khara untuk film Rebuild pada pertengahan 2000-an dan resmi meninggalkan Gainax sebagai karyawan tetap pada 2007.
Pada 2014, perwakilan Gainax, termasuk salah satu pendiri Yasuhiro Takeda, meminjam dana sebesar 100 juta yen dari Anno demi mempertahankan operasional studio. Informasi ini juga diungkap dalam artikel Diamond Online. Pada Desember 2016, Khara menggugat Gainax untuk menagih pinjaman tersebut. Hiroyuki Yamaga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka beberapa hari setelah gugatan diajukan. Pada Juni 2017, pengadilan memutuskan kemenangan bagi Khara dan memerintahkan pelunasan penuh.
Dalam pernyataan terbarunya, Anno menyebut bahwa setelah Gainax membentuk jajaran direksi baru pada Februari 2020, penyelidikan internal menunjukkan kurangnya itikad baik dalam pengembalian dana. Ia juga menilai manajemen lama tidak menghormati karya, staf, serta upaya pelestarian materi produksi. Anno menuding adanya pernyataan bermusuhan dan upaya menghindari kewajiban pembayaran, termasuk instruksi untuk berpura-pura sakit. Ia menegaskan bahwa hubungan pribadi dengan para mantan pengelola tidak lagi dapat dipulihkan.
Anno juga menyatakan bahwa pada 2014 Gainax menjual hak atas Gunbuster dan FLCL tanpa sepengetahuannya, meski ia telah mengajukan tawaran untuk membeli hak tersebut demi membantu studio.
Restrukturisasi Gainax dilakukan pada 2020 setelah presiden saat itu, Tomohiro Maki, ditangkap pada Desember 2019 atas kasus pelecehan tidak senonoh. Maki kemudian dijatuhi hukuman dua tahun enam bulan penjara pada Desember 2020. Setelah itu, Yasuhiro Kamimura, pengelola hak Evangelion melalui Groundworks, ditunjuk sebagai direktur perwakilan Gainax dan menandatangani pernyataan kebangkrutan pada Juni 2024.
Anno menjelaskan bahwa tim baru, yang terdiri dari Yuko Takaishi, Atsushi Moriyama, Yoshiki Usa, serta Kamimura sebagai direktur perwakilan, bekerja sama dengan para kreator dan pemegang hak untuk mengembalikan kepemilikan karya. Proses tersebut mencakup pengembalian materi produksi asli, sebagian di antaranya pernah dipamerkan dalam pameran Gurren Lagann x Kill la Kill di Jepang pada tahun sebelumnya.
Pernyataan Anno diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada Kamimura atas dedikasi dan kerja kerasnya sejak 2019. Ia menyebut Kamimura berperan besar dalam memastikan warisan karya Gainax tetap terjaga serta menangani kewajiban terhadap para kreditur di tengah ditinggalkannya studio bersejarah ini oleh manajemen lamanya.