Animetakus

Animetakus.com – Sutradara ternama Mamoru Hosoda kembali menggebrak dunia anime dengan proyek orisinal terbarunya berjudul Scarlet. Hari ini, Studio Chizu resmi merilis visual utama dari film tersebut sekaligus mengumumkan dua pemeran utama yang akan mengisi suara tokoh-tokoh sentral dalam cerita.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Jepang pada 21 November 2025, dan akan menyusul di bioskop Amerika Serikat pada 12 Desember 2025.

Mana Ashida & Masaki Okada Resmi Jadi Pemeran Utama

Aktris muda berbakat Mana Ashida akan mengisi suara Scarlet, sang putri yang menjadi pusat kisah ini. Sementara itu, aktor Masaki Okada akan berperan sebagai Hijiri, seorang pria dari Jepang modern yang akan menemani Scarlet dalam petualangan lintas dunia.

“Scarlet bukan hanya cerita balas dendam. Ini adalah kisah tentang pencarian makna hidup di tengah keterasingan,” ungkap Studio Chizu dalam pernyataan resminya.

Kisah Gelap di Negeri Orang Mati

Dalam sinopsis resminya, Scarlet digambarkan sebagai seorang putri yang gagal membalas dendam atas pembunuhan ayahnya, dan kemudian terbangun di Dunia Kematian. Dunia tersebut digambarkan penuh kegilaan, dan jika ia gagal menyelesaikan misinya dan mencapai “Tempat Tak Berujung”, ia akan menghilang menjadi “Kekosongan” dan lenyap selamanya.

“Sebuah petualangan yang melampaui imajinasi. Perjuangan tanpa akhir. Pertemuan takdir yang melintasi ruang dan waktu.”

Kisah ini sarat akan nuansa eksistensial, khas Mamoru Hosoda, yang kerap menyisipkan tema berat dalam narasi yang visualnya memikat.

Hosoda Kembali dengan Karya Emosional dan Fantastik

Scarlet ditulis dan disutradarai langsung oleh Mamoru Hosoda, yang sebelumnya menggarap Belle, Summer Wars, dan Mirai. Studio Chizu bertindak sebagai rumah produksi sekaligus perencana utama proyek ini.

Animetakus.com – Kabar membanggakan datang dari dunia animasi Jepang! Film anime orisinal ChaO garapan STUDIO4℃ sukses menyabet Jury Award di ajang bergengsi Annecy International Animation Film Festival 2025, yang digelar dari 8 hingga 14 Juni di Annecy, Prancis.

Ini menjadi kemenangan pertama Jepang dalam kategori ini sejak In This Corner of the World pada tahun 2017. Selisih delapan tahun ini menandai betapa langkanya prestasi tersebut bagi film animasi Jepang di panggung internasional Annecy.

Cinta Tak Terduga Antara Manusia dan Putri Duyung

Disutradarai oleh Yasuhiro Aoki, ChaO adalah kisah romantis dalam dunia futuristik di mana manusia dan duyung hidup berdampingan. Cerita berpusat pada Stephan, seorang pekerja kantoran pemalu di perusahaan perkapalan, yang mendadak dilamar oleh Chao, seorang putri dari kerajaan duyung.

Tanpa sempat memahami apa yang terjadi, Stephan mulai tinggal bersama Chao yang penuh semangat dan tak terduga. Hubungan mereka berkembang dari rasa bingung menjadi kisah cinta yang hangat, mengubah cara Stephan melihat dunia dan dirinya sendiri.

Tim Produksi Kelas Dunia

Studio legendaris STUDIO4℃ dipercaya sebagai rumah produksi, dengan Hirokazu Kojima sebagai desainer karakter sekaligus sutradara animasi, serta Hiroshi Takiguchi sebagai sutradara seni. Distribusi film di Jepang ditangani oleh TOEI, sedangkan GKIDS akan merilis film ini di Amerika Serikat.

Menurut deskripsi resmi GKIDS, ChaO membawa narasi yang menyentuh dan menyegarkan, menjelajahi tema cinta lintas spesies dalam balutan estetika visual unik khas STUDIO4℃.

Lanjut ke Festival Fantasia

Setelah kemenangan di Annecy, ChaO juga dipastikan ikut kompetisi di Fantasia International Film Festival yang digelar 16 Juli – 3 Agustus 2025 di Montreal, Kanada. Film ini dijadwalkan tayang perdana di bioskop Jepang pada 15 Agustus 2025.

Animetakus.com – Para penggemar dunia jujutsu bersiaplah! Film prekuel fenomenal JUJUTSU KAISEN 0 resmi akan tayang ulang di bioskop Jepang pada 17 Oktober 2025. Kabar gembira ini diumumkan dalam sebuah event panggung yang digelar di Tokyo hari ini, sebagai bagian dari perayaan rilis JUJUTSU KAISEN: Hidden Inventory / Premature Death – The Movie.

Kembalinya film ini ke layar lebar juga disertai dengan baru dan utama yang menyoroti ikatan terkutuk antara Yuta Okkotsu dan Rika Orimoto—dua karakter sentral yang telah mengikat hati para penggemar sejak film pertama kali tayang pada 2021.

Visual baru tersebut memperlihatkan suasana emosional dan intens dari perjalanan Yuta menghadapi kutukan tragis yang menghantui hidupnya. Dengan arahan dari studio MAPPA, versi tayang ulang ini dipastikan menghadirkan pengalaman sinematik yang diperbarui dan lebih kuat secara emosional.

Sebagai bagian dari proyek besar dunia JUJUTSU KAISEN, film prekuel ini diharapkan menarik kembali para penggemar lama dan juga penonton baru. Keputusan penayangan ulang ini menjadi langkah tepat di tengah hype Culling Game Arc yang sedang dalam tahap produksi oleh MAPPA, meski belum diumumkan tanggal rilis pastinya.

turut menyebarkan antusiasme para penggemar yang tak sabar menyambut film ini kembali ke layar lebar. Tidak sedikit dari mereka yang ingin kembali menyaksikan tragedi indah antara Yuta dan Rika dalam kualitas layar sinema.

Sinopsis Film Prekuel JUJUTSU KAISEN 0

Film ini bercerita tentang Yuta Okkotsu, seorang siswa SMA yang dihantui arwah tunangannya, Rika Orimoto, yang berubah menjadi kutukan mengerikan setelah kematiannya. Didorong oleh rasa bersalah dan ketakutan, Yuta bergabung dengan Tokyo Jujutsu High di bawah bimbingan Satoru Gojo.

Di sana, ia bertemu rekan-rekan sorcerer lainnya dan belajar mengendalikan kekuatan kutukannya. Yuta harus menghadapi kenyataan pahit tentang ikatan cinta dan kehilangan, serta bertarung melawan musuh kuat demi membebaskan Rika dari kutukan abadi.

Culling Game Arc Sedang Diproduksi

Dalam pengumuman lainnya, MAPPA juga menegaskan bahwa serial anime adaptasi Culling Game Arc sedang dalam tahap produksi. Arc ini merupakan kelanjutan cerita utama setelah kejadian di Shibuya Incident dan akan menjadi titik balik penting dalam konflik besar dunia jujutsu.

Namun hingga laporan ini dibuat, belum ada tanggal resmi kapan Culling Game Arc akan ditayangkan.

Animetakus.com – Penyanyi-penulis lagu Jepang, AKASAKI, dipastikan membawakan lagu tema untuk adaptasi anime ALL YOU NEED IS KILL. Pengumuman resmi ini disampaikan melalui situs web resmi anime yang diangkat dari novel ringan sci-fi karya Hiroshi Sakurazaka yang telah memenangkan penghargaan. Lagu berjudul “Tsuretette” atau “Take Me With You” menjadi karya debut AKASAKI sebagai pengisi lagu tema anime.

AKASAKI merupakan mahasiswa berusia 18 tahun yang mulai berkarya sejak usia 16. Kariernya sebagai penyanyi-penulis lagu dimulai pada September 2023, ketika ia mulai mengunggah video menyanyikan lagu ciptaannya sendiri di platform TikTok. Meski baru memulai, suara dan lirik emosionalnya langsung menarik perhatian.

Lagu “Tsuretette” menjadi pengalaman pertamanya dalam mengisi lagu tema anime. Dalam pernyataan di akun X (dulu Twitter) resmi anime ALL YOU NEED IS KILL, AKASAKI menulis:

“Halo, saya AKASAKI. Ini pertama kalinya saya dipercaya mengisi lagu tema anime. Karya ini adalah ALL YOU NEED IS KILL. Saya masih ingat betapa terkejutnya saya ketika pertama kali mengenal judul dan kisah epik tentang hidup dan mati yang terjebak dalam lingkaran waktu ini. Saya menyisipkan perasaan tokoh utama, Rita dan Keiji, ke dalam lagu ‘Tsuretette’. Semoga para pendengar dapat menemukan secercah harapan di hati mereka, meski dalam pertempuran tanpa jalan keluar. Selamat menikmati lagunya bersama animenya.”

Anime ini disutradarai oleh Kenichiro Akimoto, yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara CGI Children of the Sea. Produksi anime dikerjakan oleh studio ternama STUDIO 4°C. Namun, informasi mengenai jadwal dan cara penayangan anime tersebut belum diumumkan.

Novel ALL YOU NEED IS KILL pertama kali diterbitkan di Jepang pada Desember 2004 dan kemudian dirilis dalam versi bahasa Inggris oleh Viz Media pada Juli 2009. Karya ini kemudian diadaptasi ke dalam bentuk manga oleh Ryosuke Takeuchi (Moriarty the Patriot) dan Takeshi Obata (Death Note) pada tahun 2014. Di tahun yang sama, Hollywood merilis film live-action berjudul Edge of Tomorrow yang dibintangi Tom Cruise dan Emily Blunt, yang diadaptasi dari novel tersebut.

Sinopsis anime ini menggambarkan pertempuran tanpa akhir yang harus dijalani oleh Rita. Setelah invasi tanaman asing dari luar angkasa, ia mendapati dirinya terjebak dalam putaran waktu yang membuatnya hidup di hari yang sama berulang kali. Setiap pengulangan memperkuat kemampuannya, menjadikannya prajurit tangguh. Namun, siklus kematian yang terus berulang mengikis semangat hidupnya.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Keiji, yang berkata, “Aku juga sudah mengulang hari ini.” Dua jiwa yang tersesat dalam perang abadi akhirnya bertemu. Apakah pertemuan mereka dapat mengubah takdir?

Animetakus.com – GeGeGe no Kitaro terus membuktikan eksistensinya di dunia anime dengan menghadirkan nostalgia dan pembaruan sekaligus. Serial “My Favorite GeGeGe Generation” akan memulai penayangan opening terbaru pada 4 Mei, yang dibawakan oleh penyanyi populer Ado.

Opening baru ini bukan sekadar pembuka biasa. Ia menyuguhkan transformasi desain Kitaro dan karakter pendukungnya dari masa ke masa, menghadirkan sentuhan horor dan seni yang khas. Lagu tema klasik “GeGeGe no Kitaro” dibawakan ulang oleh Ado dalam versi yang lebih menyeramkan dan penuh emosi.

Ado sendiri dikenal lewat karya fenomenalnya di One Piece Film: Red dan juga kolaborasi bersama SPY x FAMILY. Keikutsertaannya dalam proyek ini menambah dimensi baru pada lagu pembuka yang legendaris.

Tim produksi film The Mystery of Kitaro: The Birth of GeGeGe juga ikut kembali bergabung untuk menciptakan opening spesial ini. Keahlian mereka dalam membangun atmosfer dan penggambaran karakter menjadi kunci kekuatan pembaruan tersebut.

Menambah semarak, pada tanggal yang sama, akan ditayangkan pula satu episode pilihan Ado dari serial ini. Ia memilih episode ke-22 dari musim kelima berjudul “Fake Kitaro Appears!!”. Episode tersebut berasal dari versi tayang 2007–2009 dan dipilih karena kesan mendalam yang ditinggalkannya pada sang penyanyi.

Serial GeGeGe no Kitaro sendiri berkisah tentang bagaimana masyarakat modern yang nyaris melupakan keberadaan Yokai, dihantui berbagai kejadian aneh. Dalam upaya mencari jawaban, seorang gadis berusia 13 tahun bernama Mana menulis surat ke “Yokai Post” dan bertemu dengan Kitaro.

Animetakus.com – Film live-action yang diadaptasi dari manga horor Mieruko-chan karya Tomoki Izumi kembali membuat kejutan. Situs resmi film tersebut merilis trailer versi terbaru bertajuk “Can’t See”, ditujukan untuk penonton yang enggan melihat penampakan horor secara eksplisit.

Judul asli Mieruko-chan dapat diterjemahkan menjadi “Gadis yang Bisa Melihat Mereka,” merujuk pada karakter utama, Miko Yotsuya, yang memiliki kemampuan melihat hantu—meski ia selalu berusaha mengabaikannya.

Dalam versi trailer “Can’t See”, adegan-adegan yang menampilkan makhluk menyeramkan telah disamarkan. Hal ini membuatnya cocok bagi penonton yang penasaran dengan cerita, tapi enggan menyaksikan visual menyeramkan secara langsung.

Selain merilis trailer, situs resmi juga memamerkan beberapa foto di balik layar. Salah satunya memperlihatkan Nanoha Hara (pemeran Miko) dan Rinka Kumada (pemeran Hana) berdiri di depan papan tulis dengan ilustrasi lucu dari sang mangaka, Tomoki Izumi.

Film live-action Mieruko-chan dijadwalkan tayang di Jepang pada 6 Juni 2025. Proyek ini disutradarai oleh Yoshihiro Nakamura (Shinobi no Kuni) yang juga menulis naskah. Pemeran utamanya, Nanoka Hara, sebelumnya dikenal sebagai Suzume Iwato dalam film Suzume.

Deretan pemeran lainnya meliputi:

• Rinka Kumada sebagai Hana Yurikawa
• Naenao sebagai Yuria Niguredo
• Koki Yamashita sebagai Akio Gondo
• Taiga Kyomoto sebagai Zen Tohno

Manga Mieruko-chan sendiri sudah terbit sejak 2018 di situs ComicWalker (kini KadoComi), dan hingga kini telah mengeluarkan 12 volume. Manga tersebut telah dibaca lebih dari 85 juta kali dan mencetak lebih dari tiga juta kopi di Jepang. Versi bahasa Inggrisnya dirilis oleh Yen Press.

Sebelumnya, anime Mieruko-chan telah tayang sebanyak 12 episode pada Oktober hingga Desember 2021. Ceritanya mengikuti kehidupan Miko, seorang gadis yang bisa melihat makhluk gaib… namun memutuskan untuk mengabaikannya, dengan konsekuensi yang menegangkan sekaligus lucu.