
Galaxias: Manga Shonen Baru yang Terinspirasi dari Attack on Titan
Animetakus.com – Di Jepang, tren manga shonen terbaru menghadirkan Galaxias, sebuah seri “fantasi pertarungan” tentang dua remaja yang berusaha memperoleh kebebasan di tengah masyarakat penuh bahaya. Menurut sang kreator, Ao Hatesaka, salah satu pengaruh terbesar dalam karyanya adalah Attack on Titan, manga dark fantasy ikonik karya Hajime Isayama.
Galaxias memulai debutnya di Weekly Shonen Magazine Kodansha pada Juli 2024, dua tahun setelah memenangkan kategori “Special Selection” di ajang Weekly Shonen Magazine Newcomer Manga Awards ke-108. Karya ini dan sang kreator segera menarik perhatian internasional, terutama setelah mendapatkan pujian dari Hiro Mashima, pencipta Fairy Tail. Dengan dua volume Galaxias yang menjadi bestseller, Hatesaka dijuluki sebagai “rookie generasi baru” dengan masa depan cerah dalam industri manga. Dalam wawancara terbaru dengan Da Vinci Magazine, Hatesaka mengungkap berbagai elemen yang membentuk proses kreatifnya.
Attack on Titan Jadi Inspirasi di Balik Galaxias
Hatesaka memulai kariernya sebagai ilustrator profesional dan pernah berkolaborasi dengan musisi seperti Ayase dari YOASOBI dan Ado (One Piece Film Red). Galaxias, manga pertamanya yang diserialisasi, berlatar dalam masyarakat yang dihuni oleh makhluk hibrida manusia-naga yang dikenal sebagai “Dragonfolk”. Sepuluh tahun setelah kematian Dragon King, seorang gadis manusia petualang bernama Jio (atau Geo) bertemu dengan seorang Dragonfolk pria yang kehilangan ingatannya. Tak lama setelah pertemuan itu, seorang dragon knight bernama Yerkes mengungkap bahwa ibu Jio bertanggung jawab atas pembunuhan Dragon King. Kini menjadi buronan pemerintah, Jio melarikan diri bersama Nereid, teman barunya, dengan harapan memulihkan ingatan pria tersebut.

Gaya gambar Hatesaka banyak dipengaruhi oleh mangaka terkenal seperti Kenji Hamaoka (Urayasu Tekkin Kazoku), Katsuhiro Otomo (Akira), dan Masashi Kishimoto (Naruto). Namun, Attack on Titan memainkan peran besar dalam membentuk kepribadian karakter Galaxias. Dalam epik karya Hajime Isayama, para tokoh utama terus-menerus menghadapi ancaman Titan, yang memunculkan kekuatan tersembunyi mereka dalam berbagai adegan pertempuran menegangkan. “Saya rasa Attack on Titan sangat memengaruhi cara saya berpikir,” ujar Hatesaka. “Saya menyukai bagaimana manga itu menggambarkan orang-orang menghadapi penderitaan dengan akal dan keberanian. Saya ingin Galaxias memiliki efek yang serupa.”
Ada banyak kesamaan antara Jio, karakter utama Galaxias, dan Eren Yeager dari Attack on Titan. Eren memiliki tekad kuat untuk menghancurkan Titan setelah rumahnya di balik Wall Maria hancur. Sementara itu, Jio menunjukkan keteguhan serupa setelah Nereid bertanya tentang keinginannya. Awalnya, ia hanya berpikir tentang “apa yang harus dilakukan.” Namun, Jio akhirnya menyadari bahwa impian terbesarnya adalah menjelajahi dunia di luar desanya. Ia kemudian mengatakan, “Aku akan pergi.” Hatesaka menganggap adegan ini sebagai salah satu momen terbaik dalam ceritanya. “Ucapan penuh kekuatan dari Nereid, yang tidak tahu apa-apa, justru mengingatkan Jio—yang sedang terjebak dalam pikirannya sendiri—tentang dorongan aslinya. Itulah esensi dari ‘keren’ yang ingin saya tampilkan dalam manga ini,” ungkapnya.
Saat ini, Galaxias belum memiliki versi cetak berbahasa Inggris. Namun, serial ini tersedia dalam format digital melalui layanan manga Kodansha, K-Manga. Sementara itu, Attack on Titan sudah diterbitkan di Amerika Serikat oleh Kodansha USA.